SELAMAT BERSEKUTU DENGAN GBI-TIM

Senin, 24 Mei 2010

TIPS MENGALAMI MUJIZAT KEUANGAN

Ada beberapa prinsip yang luar biasa dalam kisah sederhana seorang janda yang kuatir karena tidak dapat membayar utangnya (2 Raja-Raja 4).

1. Ketika sedang bingung, pergilah ke alamat yang tepat! [2 Raja-Raja 4:1] Tempat kita menaruh pengharapan menentukan, apakah kita akan menerima mujizat atau tidak. Bila selalu berharap kepada manusia, kita akan sering kecewa. Kita harus menaruh pengharapan hanya kepada Allah yang hidup, Tuhan Yesus Kristus. Dan ketika kita datang kepada Allah berarti kita meminta, berdoa dan percaya bahwa kita telah menerima apa yang Kita inginkan. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6) Sebaliknya kekuatiran akan membuat kita menjadi orang yang suka berbantah-bantahan, mengeluh, dan bersungut-sungut tentang sesuatu yang kita hadapi.

2. Jangan mengandalkan manusia [2 Raja-Raja 4:2a] Jangan juga membuat orang lain bergantung kepada kita, tetapi arahkanlah imannya kepada Allah yang hidup.

3. Periksa apa yang masih kita miliki [2 Raja-Raja 4:b] Elisa berusaha membuka kemungkinan dari pihak Allah melalui apa yang dimiliki si janda untuk dipersembahkan kepada Allah agar dapat dipakai dan dilipatgandakan.

4. Jangan dibutakan oleh hal-hal negatif, tetapi majulah ke hal-hal positif Reaksi pertama yang timbul terhadap keadaan yang gawat selalu negatif. Tetapi imanlah yang membuat kita mampu melihat kemungkinan-kemungkinan dibalik kesukaran yang ada. Ketakutan akan menyebabkan Anda berkata, “Kami tidak mempunyai apa-apa” atau “Kami telah mencobanya tetapi selalu gagal.”

5. Jangan membatasi kemampuan Allah untuk menyediakan keperluan Anda Dalam berita Injil, tindakan adalah sesuatu yang harus selalu ada. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Anda harus bertindak secara aktif bila Anda ingin mengalami mujizat. Melepaskan anak panah adalah perintah untuk Yoas agar mengalami kemenangan atas bangsa Aram [2 Raja 13:14-19]. Mengumpulkan bejana adalah perintah untuk janda miskin agar mengalami kelepasan atas kesulitan keuangannya [2 Raja-Raja 4:3]

6. Jangan izinkan keragu-raguan merasuk ke dalam pikiran kita [2 Raja-Raja 4:4] Faktor penentu dalam kisah mujizat ini adalah setelah si janda meminjam bejana-bejana kosong dari tetangganya yang ingin tahu untuk apa semua itu. Elisa berkata, “Masuklah dengan anak-anakmu dan tutuplah pintu.” Pasti akan ada banyak orang yang tidak setuju. Mereka akan berkata, “Ini tidak akan berhasil.” “Kami telah mencobanya dan gagal” atau “Kamu tidak mampu melakukannya.”
Elisa sedang mendorong agar si janda membuang jauh-jauh keragu-raguan terhadap janji firman Tuhan dan menutup telinga terhadap kebimbangan dengan menyuruh mereka masuk ke rumah dan menutup pintu.

7. Tuangkanlah sampai habis [2 Raja-Raja 4:4b] Ada bagian dalam hidup kita yang merupakan roti untuk dimakan dan benih untuk ditabur. Anda harus dapat memisahkan keduanya untuk fungsinya masing-masing agar Anda dapat keluar dari kesulitan hidup Anda [2 Korintus 9:10]. Kita harus mencari bejana-bejana kosong untuk dituangi. Mereka adalah orang-orang terluka yang butuh pertolongan. Sementara kita terus menuang, hal yang menggembirakan terjadi, yaitu persediaan terus mengalir. Terobosan iman dimulai ketika ada benih firman yang ditabur setiap hari ke dalam diri kita. Terobosan keuangan dimulai ketika ada benih keuangan yang kita tabur ke dalam Gereja atau pelayanan yang sedang mengalami pertumbuhan.

8. Jangan terpesona dengan Mujizat tetapi Ingatlah Allah akan selalu mencukupi kebutuhan kita [2 Raja-Raja 4:7] Allah memberikan mujizat yang luar biasa untuk tujuan ilahi bukan sekadar hiburan bagi kita. Elisa memberikan petunjuk bahwa ia harus menjual minyak itu dan lunasi hutang-hutangnya maka Allah akan memenuhi segala kebutuhan mereka menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar